Thursday 31 March 2016

Umar ibnul Khaththab r.a. berkata bahwa Rasulullah saw.bersabda,
sesungguhnya, setiap amal itu tergantung pada niatnya. Bagi setiap orang (yang melakukan sesuatu) pahalanya sesuai dengan niatnya. Barang siapa yang hijrah karena Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya itu kepadda Allah dan Rosul-Nya. Barang siapa yang hijrah karena dunia yang ingin ia dapatkan atau seorang wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia maksudkan.” ( HR Bukhari dan Muslim )

Didalam hadits ini, Rasulullah saw.menetapkan dua kaidah penting dalam pandangan islam, terkait dengan landasan dilakukannya suatu amal dan pahala yang akan diberikan untuk orang yang melakukannya.
Disamping itu para ulama telah bersepakat bahwa hadits Umar ibnul Khaththab merupakan sepertiga bagian dari islam. Sebagian yang lain mengatakan bahwa hadits ini merupakan seperempat bagian dari islam. Namun, mereka berbeda pendapat dalam menentukan bagian keempat.

Imam baihaqi, ketika menjelaskan perihal hadits ini sebagai sepertiga bagian dari ilmu- mengatakan, “ Perbuatan seorang hamba, bisa dilakukan oleh hati, lisan, dan anggota badannya yang lain”. Niat merupakan bagian terpenting dari amal-amal yang mereka lakukan. Niat dapat berdiri sendiri, sedangkan perbuatan yang dilakukan melalui lisan atau anggota badan yang lain senantiasa membutuhkan niat. Karena itu dikatakan “ Niat seorang mukmin lebih penting dari amalnya “.

Para ulama salaf pun, ketika memberikan pelajaran, terbiasa memulainya dengan memberikan penjelasan tentang hadits ini. Menganjurkan kepada murid-muridnya agar selalu memperhatikan niat mereka ketika belajar. Memurnikannya semata-mata karena Allah SWT.


About Me

Powered By Blogger
Powered by Blogger.

Followers

Popular Posts

Blog Archive